Minggu, 05 Maret 2006

TKW Asal Cianjur Disiksa Majikan (3-Habis)

SEBUAH rumah kecil milik keluarga Makmur Junaedi (57) di Kampung Depok Desa Sukaluyu Kecamatan Cijati wilayah Cianjur Selatan tampak sepi, Sabtu (4/3) lalu. Tak terlihat kehidupan di rumah milik ayah Muflihat (37) tersebut. Sejumlah warga mengatakan Makmur tengah pergi ke Cianjur kota untuk menengok anaknya yang sakit setelah pulang dari Arab Saudi.

“Yang punya rumah sedang pergi ke Cianjur, katanya nengok Muflihat anaknya yang sakit setelah pulang dari Arab Saudi. Sejak pergi dari kampung ini lima tahun lalu, Muflihat memang seperti orang hilang, tak pernah terdengar kabar beritanya. Sekarang, orang di sini tahunya Muflihat pulang karena disiksa majikannya di Arab Saudi,” kata Cucum (40), kerabat Muflihat di Kampung Depok.

Kampung Depok sendiri berada jauh di pelosok wilayah Selatan Cianjur, sekitar 100 Km dari wilayah Cianjur kota . Untuk mencapai kampung tersebut, pengemudi kendaraan terlebih dahulu harus melalui jalan rusak dipenuhi lumpur sepanjang 15 Km dari Kecamatan Tanggeung. Jalan tersebut juga hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat, itu pun jenis kendaraan jeep.

“Sejak kembali dari Arab Saudi, Muflihat juga belum kembali ke kampungnya, sehingga saya tidak tahu persis bagaimana kondisi kesehatannya. Yang jelas, warga di sini tahunya Muflihat disiksa majikannya di Arab Saudi. Memang banyak sekali TKW yang berasal dari Kecamatan Cijati. Kebanyakan, keluarga tidak pernah tahu di mana keberadaan mereka,” kata Cucum.

Sementara itu Syahiroh (68) nenek Muflihat mengaku kaget begitu melihat cucunya tiba-tiba datang ke rumahnya Sabtu (25/2) malam sekitar pukul 23.00. Terlebih lagi setelah melihat kondisi Muflihat yang memprihatinkan dengan wajah dipenuhi luka lebam. Sebab, kata Syahiroh, keluarga sudah menganggap Muflihat hilang karena tak pernah mendengar kabar sama sekali.

“Saya dan Makmur ayah Muflihat beberapa kali pernah mendatangi PT Citra di Jakarta mempertanyakan alamat Muflihat di Mekah. Hanya saja pihak PT tidak pernah memberitahukannya. Bahkan kami pernah mendatangi paranormal untuk mengetahui keberadaan Muflihat. Akhirnya kami hanya bisa pasrah dan sempat menganggap Muflihat hilang,” kata Syahiroh. (tig/nn)

0 komentar:

Posting Komentar