Selasa, 28 Februari 2006

Kisah Iwan Si Pembunuh Sadis (1)

Kerap Mengamuk di Sel

CIANJUR, TRIBUN – Iwan Setiadi (23), pelaku pembunuhan sadis di Kampung Cicariang Kaler Desa Bunisari Kecamatan Warungkondang Senin (27/2) lalu diduga mengalami gangguan jiwa. Selama dalam sel tahanan Mapolres Cianjur, warga Kampung Balakang Desa Sindanglaya Kecamatan Cipanas ini kerap mengamuk dan sempat memukul seorang tahanan.

Ditemui Tribun di sel tahanan I Mapolres Cianjur Rabu (1/3) siang, Iwan tampak duduk di lantai dengan tatapan kosong. Pemuda bertubuh gempal ini seolah tak memedulikan panggilan 14 tahanan lainnya yang berada dalam sel berukuran sekitar 4x3,5 meter tersebut. Sesekali matanya terpejam. Tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Iwan saat itu meski ia sering terlihat komat-kamit.

Iwan sendiri masuk ke sel tahanan Mapolres Cianjur pada Senin (27/2) lalu setelah sebelumnya sempat dihajar massa . Ia diamankan aparat kepolisian lantaran tindakan sadisnya menggorok leher Atin Sudradjat (55), mantan Kepala Desa Bunisari periode 1995-2000, hingga putus. Lantaran kerap mengamuk dalam sel tahanan, kedua tangan Iwan akhirnya diborgol dan sempat dipisahkan dari tahanan lain.

“Kalau malam Iwan memang suka mengamuk dan tiba-tiba berteriak. Saya sempat dipukul ketika sedang nonton TV di dalam sel saat ia pertama masuk sel. Mungkin karena tempat yang saya duduki sering dipakai sama Iwan, ia marah. Teman-teman dalam sel juga pernah ditantang berkelahi. Tapi kami tidak takut, malah sering kami ajak ngobrol,” kata Damar (20), seorang tahanan yang tinggal satu sel bersama Iwan.

Dikatakan Damar, selama dalam sel, Iwan juga jarang berbincang dengan teman sesama tahanan. Setiap hari, lanjut Damar, kelakuan Iwan seperti orang aneh dan lebih banyak melamun. Pernah suatu hari, kata Damar, beberapa tahanan mengajak Iwan berbicara. Bukannya berbicara, kata Damar, Iwan malah menyilangkan kedua tangannya seperti hendak mengeluarkan jurus silat.

“Saya tidak tahu apakah dia hendak mengeluarkan jurus silat atau apa. Yang jelas, saat diajak berbicara, kelakuannya seperti itu. Akhirnya, sejak saat itu, kami biarkan saja Iwan melakukan perbuatan sesuka hatinya selama tidak mengganggu kami. Sekarang, kami sudah terbiasa dengan kelakuan Iwan yang seperti itu, malah sering kami jadikan bahan guyonan,” kata Damar.

Kapolres Cianjur AKBP Drs J Wisnu Sandjaja mengatakan, motif pembunuhan sadis yang dilakukan pelaku dengan menggorok leher korban hingga putus diduga berawal dari kesalahpahaman. Pelaku, lanjut Wisnu, ingin menggarap empang ikan yang berada di dekat rumah korban. Namun, kata Wisnu, korban tidak mau memberikan empang garapannya tersebut sehingga pelaku kesal dan nekat menggorok leher korban.

“Kalau soal kondisi kejiwaan pelaku masih perlu pemeriksaan psikiater makanya kami berencana memanggil ahli jiwa. Akibat perbuatannya menghilangkan nyawa orang, apalagi dengan cara sadis pelaku bisa dijerat pasal berlapis dan diancam hukuman seumur hidup atau hukuman mati,” kata Wisnu kepada wartawan. (tig)

0 komentar:

Posting Komentar