Tiga Luka Berat
CIREBON, TRIBUN – Tiga orang mengalami luka berat saat kendaraan pikup Mitsubishi T 120 SS Nopol E 8733 KD yang mereka tumpangi ditabrak Kereta Api Agro Anggrek Jurusan Surabaya-Jakarta, Kamis (2/6). Peristiwa nahas tersebut terjadi di perlintasan KA Sebidang Jalan Drajat Kelurahan Drajat Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, sekitar pukul 04.00 pagi.
Ketiga korban adalah Artam (23), Shaleh (50) dan Jasim (22), warga Desa Sembawa Kecamata Jalaksana Kabupaten Kuningan. Akibat luka yang cukup parah, mereka harus dirawat secara intensif di ruang Flamboyan RS Tentara Ciremai Kota Cirebon. Di antara ketiga korban, Artam mengalami luka dalam yang paling serius. Tangan kanan dan tulang iganya patah. Ia pun kerap tak sadarkan diri, sehingga tidak bisa mengingat persis kejadian yang dialaminya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, ketiga korban yang masih terhitung saudara itu bermaksud hendak pergi ke Pasar Kanoman, untuk mengantarkan sayur mayur dari Kabupaten Kuningan. Kegiatan tersebut sudah mereka lakukan sejak lama. Warga sekitar juga mengaku sudah sering melihat kendaraan tersebut melalui lintasan KA Sebidang di Jalan Drajat.
Sekitar pukul 04.00, kendaraan pikup tersebut mulai melintas di atas rel KA Jalan Drajat. Malang, baru sekitar 5 meter berjalan, sebuah KA Agro Anggrek menabrak pikup dengan keras. Kendaraan itu pun terseret sekitar 15 meter dari jalan raya. Sementara
ketiga penumpang terlempar dari pikup. Saking kerasnya benturan, pikup warna putih tersebut tidak berbentuk lagi. Beberapa bagian mobil, seperti setir dan pintu
mobil bahkan terlempar sekitar 30 meter.
“Saya sendiri tidak melihat persis kejadiannya pak. Tapi, saya melihat kendaraan pikup betul-betul sudah hancur tidak berbentuk. Setir mobil dan pintunya bahkan terlempar hingga 30 meter. Saya baru melihat ke tempat kejadian setelah ada warga yang berteriak Satu korban sempat saya lihat berjalan, dan meminta bantuan. Sementara yang lainnya terkapar di sisi rel kereta,” kata Tarban (40), Ketua RW 06 Kelurahan Drajat yang mengaku tidak jauh dari tempat kejadian.
Diduga, tabrakan tersebut terjadi lantaran petugas pintu lintasan terlambat menutup pintu perlintasan KA. Meski begitu, petugas jaga perlintasan KA, Rohudin (52) mengaku sudah menutup pintu perlintasan kereta api dan melihat kendaraan pikau menerobos masuk. Hanya saja, diakui Rohudin, keempat pintu perlintsan kereta api tersebut tidak menutup secara bersamaan.
"Kami sudah menutup pintu, namun keempat pintu perlintasan itu tidak langsung menutup bersamaan tapi sebagian-sebagian. Jadi, ketika bagian pintu lain masih terbuka, mobil tersebut menerobos hingga berbenturan dengan kereta api,” kata Rohudin kepada wartawan, Kamis (2/6).
Saat ini kasus kecelakaan tersebut ditangani aparat Polresta Cirebon. Menurut petugas Polresta Cirebon Ipda Pol Nana Rohana yang ditemui di lokasi kejadian, pihaknya akan memeriksa pertugas jaga lintasan KA, untuk dimintai keterangan. Nana menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan di TKP dan keterangan sejumlah saksi termasuk saksi korban, diduga kuat peristiwa itu akibat pintu lintasan terlambat ditutup oleh petugas. “Namun demikian kami masih perlu melakukan kroscek, untuk menentukan tersangkanya," kata Nana. (tig)
0 komentar:
Posting Komentar