CIREBON, TRIBUN – Suasana haru menyelimuti pertemuan antara Yusuf Nurdin (36) dengan penderita kanker ginjal Siti Romlah (9), di RSUD Waled Kabupaten Cirebon, Rabu (15/6) malam. Kedua mata Yusuf langsung berlinang begitu melihat kondisi Romlah. Berkali-kali karyawan PDAM Bandung bagian pelaksana gangguan distribusi air tersebut mengusap wajah dengan kedua tangannya.
Istri Yusuf, Tita F Rahayu (37) bahkan tak kuasa membendung air matanya, dan sempat menangis tersedu-sedu di koridor Ruang Bougenvill, tempat Romlah menginap. Kedua kaki perempuan berkerudung tersebut seolah tak mampu melangkah lebih maju, melihat kondisi Romlah dari dekat. Setiap hendak melangkah maju, Tita kembali mengurungkan niatnya. Ia kemudian mendekap kedua anaknya, Fikri Hakim (11) dan Fitri Fauziah (7).
“Astagfirullah,” begitu kalimat pertama yang diucapkan Yusuf begitu melihat secara langsung kondisi Romlah. Ia pun segera mendekati putri pasangan Toib (31) dengan
Omah (29) itu. Lantas, diusapnya kepala Romlah dengan lembut. Sementara Romlah hanya terdiam. Napasnya masih tetap tersengal-sengal. Selang oksigen pun tetap terpasang di kedua lubang hidungnya, seolah menyatu dengan bagian tubuh Romlah.
Keluarga Yusuf Nurdin memang sengaja jauh-jauh datang dari Bandung ke RSUD Waled Kabupaten Cirebon, untuk mendatangi Romlah. Yusuf mengaku tersentuh begitu membaca berita harian ini mengenai kanker yang menggerogoti ginjal Romlah. Seperti diberitakan Senin (12/6), Siti Romlah terpaksa dirawat di RSUD Waled karena menderita kanker ginjal. Menurut dokter yang menanganinya, kanker Romlah sudah menjalar ke bagian paru-paru, sehingga harapan hidup warga Desa Pabuaran Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon ini tipis.
“Saya tersentuh setelah membaca berita mengenai Siti Romlah di Harian Tribun Jabar. Anak saya yang ketiga juga pernah mengalami penyakit serupa. Ia sudah meninggal dua tahun yang lalu, karena kanker yang dideritanya sudah menjalar ke paru-paru. Saya sudah mengikhlaskan dia pergi. Tapi hati saya langsung tergerak begitu membaca berita tentang Romlah, dan bermaksud memberikan bantuan alakadarnya,” kata Yusuf kepada Tribun di RSUD Waled, Rabu (15/6) malam.
Dalam pertemuan tersebut, Yusuf memberikan bantuan uang sebesar Rp 1 juta yang diterima Sanyi (50), nenek Romlah. Kebetulan, saat itu Sanyi mendapat giliran menjaga Romlah, karena kedua orangtua Romlah tengah pulang untuk beristirahat. Begitu menerima bantuan tersebut, Sanyi langsung memeluk Yusuf seraya mengucapkan terima kasih. “Terima kasih pak, mudah-mudahan bantuan bapak berguna bagi keluarga kami. Kami keluarga miskin pak, tidak punya uang buat berobat,” kata Sanyi terharu.
Ucapan Sanyi kontan membuat Yusuf semakin terharu. Ia pun meminta keluarga Romlah bersabar dan memasrahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Ibu yang sabar ya, semua sudah ada yang mengatur. Ini memang sudah menjadi kehendak Allah. Kita sebagai manusia tak bisa menolak takdir,” kata Yusuf sambil memandangi Romlah lekat-lekat. (tig)
0 komentar:
Posting Komentar