
Senja. Nama itu masih tetap terdengar indah, selembut halimun terbawa angin. Sebuah nama yang sanggup membuatku bergeming di persimpangan, bingung memilih antara berjalan ke depan atau kembali ke belakang. Entahlah, kenangan itu begitu erat tergenggam meski aku kerap terhuyung menahan rindu tak terperi.
Senja. Nama itu membuatku belajar menerima rasa sakit ketika cinta sepertinya tak lagi butuh keberadaan, tertahan di padang tandus, kering tak tersirami. Entahlah apakah ini sebuah kebodohan hingga aku tak pernah sampai ke ujung perjalanan jiwa. Merasa letih menyimpan asa tak tersampaikan sekadar menatap bening matanya atau menyentuh hangat jemarinya.
semua tentang senja memang indah..!