Selasa, 30 Desember 2008

Hmmmm... Kembali ke Pos Awal

Usai sudah pengembaraanku di Kabupaten Garut. Dalam sebuah rapat redaksi, Sabtu (28/12) malam lalu, Kantor Biro SINDO Jabar melalui Kepala Redaksi (Kepred) Yogi Pasha memutuskan menarik aku kembali ke Bandung, menempati pos awal, kepolisian dan ploating. Selain aku, biro juga menarik Rudini, wartawan yang selama ini bertugas di Kabupaten Sumedang, untuk memperkuat liputan di Bandung Raya. Dia ditempatkan di rubrik khusus. Risikonya, wilayah Sumedang dikosongkan. Berita-berita besar di wilayah tersebut, akan di-back up langsung dari Bandung. Tak hanya aku dan Rudini yang kena rolling. Beberapa wartawan juga harus menjalani hari-harinya di pos baru. Si Arab Raka Zaipul misalnya. Ia “ditendang” ke Kabupaten Bandung menggantikan posisi Iwa Ahmad Sugriwa setelah lama berkutat di rubrik khusus. Sementara Iwa, ditarik ke Bandung menempati pos politik dan pemilu mendampingi Radi Saputro yang ditarik dari pos Gedung Sate /DPRD Jabar.

Krisiandi atau akrab disapa Kris, naik tingkat dari pos liputan di Pemkot Bandung ke Gedung Sate/DPRD Jabar menggantikan posisi Radi. Posisi Kris kemudian diisi Wisnu “si anak pantai”. Arif Budianto yang sebelumnya menempati pos pendidikan beralih tugas ke lifestyle. Pos pendidikan diisi Evi “bonsai kecil” Panjaitan setelah berkutat cukup lama di desk ekonomi. Di pos itu, Evi duet dengan Rohmat. Dede Ibin “terlempar” ke Kabupaten Garut menggantikan posisiku. Putu Nova, menempati posisi barunya di desk ekonomi. Jebolan SINDO Bali itu sebelumnya menggarap rubrik politik dan pemilu. Beberapa wartawan lain masih menempati pos lama. Eko dan Dasir tetap bertugas sebagai fotografer, tidak dirolling jadi wartawan. Si hideung Ugie menempati pos kejaksaan dan pengadilan. Tugasnya lebih ringan karena ia melepas pos kepolisian dan ploating. Adi Haryanto bertahan di Kabupaten Bandung Barat meski juga harus merambah wilayah Cimahi. M Taufik selamanya bersama olahraga dan Persib Bandung. Irvan juga tetap berada di desk ekonomi. Untuk daerah, tak ada perubahan berarti, kecuali Kabupaten Garut dan Sumedang.

Rapat rolling sendiri dimulai sekitar pukul 22.30 WIB dan dihadiri beberapa wartawan yang bertugas di daerah, kecuali Tantan (Cirebon), Tomi (Indramayu), Annas (Subang), Ricky (Cianjur), dan Toni (Sukabumi). Selebihnya, hadir memeriahkan suasana rapat. Sebelum rolling diumumkan, Kepala Biro Mr Dennis memberikan pengarahan, meski tampaknya tidak terlalu ditanggapi serius oleh para wartawan (karena pikirannya sudah tertuju ke rolling). Namun, usai Dennis memberi pengarahan, beberapa wartawan mengajukan pertanyaan. Taufik (Majalengka) yang paling semangat, setelah sebelumnya Rudini angkat bicara. Asep Supiandi (Purwakarta) ikut menanggapi, selain Adi Haryanto (Bandung Barat). Sisanya senyum-senyum sendiri, sibuk dengan pikiran masing-masing, menanti pengumuman rolling. Entah haus atau tegang, belum sampai pada pengumuman rolling, dua botol minuman sudah ludes dikeroyok.

Pengumuman rolling tiba. Suasana berubah, persis seperti menunggu saat-saat pengumuman eliminasi Indonesian Idol. Ada sedikit ketegangan di sana. Berbagai komentar kemudian muncul dari mulut para wartawan, terutama yang bertugas di daerah, saat teman-temannya berpindah tugas atau tetap bertahan. Reaksi teman-teman yang kena rolling juga beragam. Ada yang tersenyum, ada yang mesem-mesem, cemberut, bahkan ada pula yang melamun. Iwa dan Wisnu tampaknya lebih banyak melamun. Entah apa
yang ada di pikirannya. Kalau Iwa, mungkin merasa berat meninggalkan Kabupaten Bandung karena sejak awal di SINDO, ia jarang kena rolling meski sempat menempati pos Pemkot Bandung.

“Wah mang! Gimana G2W?” celetuk Nanang sesaat setelah Yogi mengumumkan kepindahanku dari Kabupaten Garut ke kepolisian dan ploating. Maklum, selama bertugas di Kabupaten Garut, aku kerap menjadikan LSM tersebut sebagai sumber berita. Hampir setiap hari, nama Sekjen Garut Governance Watch (G2W) Garut Agus Sugandhi mengisi halaman wilayah Priangan Timur. Celetukan Nanang diamini Ujang Ciamis, sementara yang lainnya tertawa. Yang paling ramai saat Dede Ibin diumumkan pindah ke Kabupaten Garut. Hampir semua wartawan, terutama di daerah tertawa. Pasalnya, Ibin tadinya hendak dikembalikan ke pos sebelumnya, Kabupaten Tasikmalaya, mengingat keluarganya berada di sana. Tentu saja saat mengetahui dia akhirnya dipindah ke Garut, beberapa wartawan yang mengetahui sejarah Ibin tertawa. Ujang yang paling keras tertawa, disusul Nanang. Sayangnya, Dede Ibin tidak hadir dalam rapat tersebut karena sakit.

Rudini tidak banyak berkomentar saat Yogi mengumumkan kepindahannya ke Bandung, meninggalkan Kabupaten Sumedang. Justru komentar keluar dari mulut Ugie. “Waah mang, jadi punya anak teh!!!” seru Ugie. Rudini tersenyum. Jebolan FISIP Unpad itu memang baru saja menikah dengan wartawan detikbandung pada 9 November lalu. Nah, pertanyaan selanjutnya, siapa yang bertugas di Sumedang kalau ada kejadian besar??? Siapa yang ditugaskan ke IPDN kalau kampus itu kembali bermasalah? Ternyata seperti yang sudah dibayangkan sebelumnya. “Nya wartawan ploating yang harus tugas ke sana!!” kata beberapa wartawan sambil tertawa. Rapat rolling ditutup Minggu (29/12) sekitar pukul 01.30 WIB. Aku dan Nanang pergi sejenak, menikmati malam jahanam di Bandung. Sementara wartawan yang lain, berembuk membicarakan pos baru mereka. Bagiku, tak ada yang berbeda. Pos kepolisian dan ploating memang sudah aku tempati sebelumnya saat baru bergabung dengan SINDO. Pos baru semangat baru!! Hanya saja, sekarang aku mungkin harus bekerja lebih keras lagi. Menciptakan suasana baru, kenyamanan baru, dan mungkin kehidupan yang lebih baru.

0 komentar:

Posting Komentar